Lembar
pengesahan
Makalah ini
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya tahun pelajaran 2014-2015
Disusun oleh:
1. Much. Bahrul
Ulum (13)
2. Bakhtiar
Ma’ruf (06)
3. Siti
Rahmawati (25)
4. Pipi
yulindar (22)
5. Novita
Hadiatul Nabila (17)
6. Akhmad Rakhmatulloh (02)
Pembimbing
Wali kelas
Deni Dwiningsih, S.Pd Drs. Tri
Wahyudi
Mengetahui,
Kepala SMAN
Kesamben
Drs. Heru Purwito,
M.M.pd
NIP.19651112 198901
1 001
Kata Pengantar
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami bias menyelesaikan
makalah ini.
Kami
menyusun makalah ini berdasarkan fakta yang kami dapatdari berbagai
sumber-sumber yang terjamin kebenarannya. Kami berterima kasih kepada semua
pihak yang turut membantu untuk terselesainya makalah ini.
Kami
menyadari dalam pembutan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
untuk kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Demikian
pentingnya pelajaran Prakarya ini bagi
siswa, maka perlu diadakan makalah yang mampu merangsang kreatifitas para
siswa.
Semoga
kehadiran makalah ini dapat member manfaat bagi kita semua dalam menjalankan
aktivitas belajar mengajar.
Daftar isi
Lembar
Pengesahan ........................................................................ ....... 1
Kata
Pengantar ............................................................................... ....... 2
Daftar isi
......................................................................................... ....... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan ...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Persyaratan Lokasi ........................................................... ....... 6
B. Sarana dan Peralatan ........................................................ ....... 7
C. Pembenihan/penyiapan bibit ............................................. ....... 8
D. Pemilihan Benih dan Penebaran Benih ............................. ....... 9
E.Pemeliharaan ...................................................................... ....... 10
F.Makanan dan Kebiasaan Makan ........................................ ....... 11
G.Hama Penyakit .................................................................. ....... 12
H.Pemanenan ........................................................................ ....... 13
I. Pasca Panen .......................................................................
BAB III PENUTUPAN
A. Saran ................................................................................ ....... 14
B. Kesimpulan .......................................................................
C. Daftar Pustaka .................................................................. ....... 15
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Ikan nila (Oreochromis sp.) merupakan
salah satu komoditas air tawar yang memperoleh perhatian cukup besar dari
pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan
usaha peningkatan gizi masyarakat di negara – negara yang sedang berkembang
(Khairuman dan Amri, 2008). Rukmana (1997), menambahkan bahwa ikan nila
merupakan salah satu jenis ikan air tawar potensial untuk sumber protein hewani
yang dapat dijangkau berbagai lapisan masyarakat.
Ikan nila dikenal dengan TILAPIA yang merupakan
ikan bukan asli perairan Indonesia tetapi jenis ikan pendatang yang
diintroduksikan ke Indonesia dalam beberapa tahap. Meskipun demikian, ikan ini
ternyata dengan cepat berhasil dengan cepat menyebar keseluruh pelosok Tanah
Air dan menjadi ikan konsumsi yang cukup popular. Begitu populernya ikan nila
sehingga saat ini dapat dengan mudah ditemukan. Secara resmi ikan nila (Oreochromis
sp.) didatangkan oleh Balai Penelitian Air Tawar pada tahun 1969. Setelah
melalui masa penelitian dan adaptasi, barulah ikan ini disebarluaskan kepada
petani Indonesia (Suyanto,2003).
Prospek
pengembangan budidaya ikan nila juga diperkirakan memiliki peluang yang memberi
andil cepatnya perkembangan usaha budidaya ikan nila adalah rendahnya biaya
produksi, sehingga tidak mengherankan jika keuntungan yang diperoleh juga cukup
besar. Hal ini menunjukkan bahwa ikan nila merupakan komoditas penting dalam
bisnis ikan air tawar dunia. Beberapa hal yang mendukung pentingnya komoditas
nila adalah memiliki resistensi yang relatif tinggi terhadap kualitas air dan
penyakit, memilliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan, memiliki
kemampuan yang efisien dalam membentuk protein kualitas tinggi dari bahan
organik, limbah domestik dan pertanian, memiliki kemampuan tumbuh yang baik,
dan mudah tumbuh dalam sistem budidaya intensif (Rizal, 2009)
Khairuman dan
Amri (2008), menambahkan faktor lain yang menyebabkan ikan nila berkembang
sangat pesat adalah adalah cita rasa dagingnya yang khas dan harga jualnya
terjangkau masyarakat. Warna daging ikan nila putih dan tidak banyak durinya
sehingga sering dijadikan sumber protein yang murah dan mudah didapat. Hal ini
bisa dimengerti karena kandungan gizi ikan nila cukup tinggi, yakni sekitar,
17,5 %, sehingga membuka peluang pasar lebih luas. Kebutuhan pasar terhadap
ikan nila tidak hanya terbuka untuk ikan nila berukuran konsumsi,
tetapi juga merambah ke ikan nila stadium benih. Sehingga dengan sendirinya
perkembangan yang pesat tersebut mendatangkan peluang baru bagi pembenihan dan
pemasaran benih ikan nila.
Rumusan
Masalah
a) Klasifikasi dan Identifikasi ikan Nila
b) Morfologi ikan Nila
c) Teknik Budidaya ikan Nila
d) Pemanfaatan ikan Nila
Tujuan
a) Mengetahui bagaimana Klasifikasi dan Identifikasi ikan Nila.
b) Mengetahui bagaimana Morfologi ikan Nila
c) Mengetahui bagaimana Teknik Budidaya ikan Nila
d) Mengetahui bagaimana Pemanfaatan ikan Nila
Ikan Nila
Ikan nila merupakan jenis ikan untuk
konsumsi dan hidup di air tawar.Ikan ini cenderung sangat mudah
dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu
jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat.Dengan
teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga
budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupin skala
besar atau perusahaan.
Jenis-Jenis Ikan Nila
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut:
- Kelas : Osteichthyes
- Sub-kelas : Acanthoptherigii
- Crdo : Percomorphi
- Sub-ordo : Percoidea
- Famili : Cichlidae
- Genus : Oreochromis
- Spesies : Oreochromis niloticus
Terdapat beberapa jenis nila yang
dikenal di masyarakat, antara lain: nila biasa, nila merah (nirah), nila
albino, nila gesit, dan nila gift
A.
Persyaratan
Lokasi Budidaya Ikan Nila
- Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
- Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
- Ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi (500 m dpl).
- Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau kecokelatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi (secchi disc). Untuk di kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35 cm.
- Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan baik di air arus deras.
- Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8.
- Suhu air yang optimal berkisar antara 25-30o C.
- Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.
Sarana Budidaya
·
Alat/sarana yang digunakan oleh masyarakat pembudidaya
adalah hampir sama semua, misalnya :
·
1. Kapur dolomit
- Yang gunanya untuk menaikkan kadar pH kolam dan mengendapkan lumpur yang baru dibuat.
- 2. Pupuk kandang
- Pupuk yang gunanya untuk membuat kolam ditumbuhi oleh makanan alami dan membuat kolam menjadi subur.
- 3. Benih ikan
- Benih ikan didapatkan dari Balai Benih yang ada yaitu dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten, ukuran benih yang ditebarkan ukurannya berkisar antara 3-5 cm yang seragam.
- 4. Pakan ikan
- Pakan yang diberikan berupa Pellet (buatan pabrik) yaitu ukuran pakan No. 1 (satu) yaitu PF 118 dengan kandungan Protein 30 %.
B.Sarana dan Peralatan
PERALATAN
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar), jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).
C.1 Pembibitan
1. Pemilihan Bibit dan
Induk
Ciri-ciri induk bibit
nila yang unggul adalah sebagai berikut:
- Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi.
- Pertumbuhannya sangat cepat.
- Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan.
- Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit.
- Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk.
Ukuran induk yang baik
untuk dipijahkan yaitu 120-180 gram lebih per ekor dan berumur sekitar 4-5
bulan. Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah
sebagai berikut:
a. Betina
- Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu: dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang urine.
- Ujung sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak jelas.
- Warna perut lebih putih.
- Warna dagu putih.
Jika perut distriping
tidak mengeluarkan cairan.
b. Jantan
- Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu: anus dan lubang sperma merangkap lubang urine.
- Ujung sirip berwarna kemerah-merahan terang dan jelas.
- Warna perut lebih gelap/kehitam-hitaman.
- Warna dagu kehitam-hitaman dan kemerah-merahan.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan.
Ikan nila sangat mudah
kawin silang dan bertelur secara liar.Akibatnya, kepadatan kolam
meningkat.Disamping itu, ikan nila yang sedang beranak lambat pertumbuhan
sehingga diperlukan waktu yang lebih lama agar dicapai ukuran untuk dikonsumsi
yang diharapkan. Untuk mengatasi kekurangan ikan nila di atas, maka dikembang
metode kultur tunggal kelamin (monoseks). Dalam metode ini benih jantan saja
yang dipelihara karena ikan nila jantan yang tumbuh lebih cepat daripada ikan
nila betina.
- Ada empat cara untuk memproduksi benih ikan nila jantan yaitu:
- Secara manual (dipilih)
- Sistem hibridisasi antarjenis tertentu
- Merangsang perubahan seks dengan hormon
- Teknik penggunaan hormon seks jantan ada dua cara.
- Perendaman
- Perlakuan hormon melalui pakan
C.2 Pembenihan dan Pemeliharaan Benih
Pada usaha pembenihan,
kegiatan yang dilakukan adalah :
- Memelihara dan memijahkan induk ikan untuk menghasilkan burayak (anak ikan).
- Memelihara burayak (mendeder) untuk menghasilkan benih ikan yang lebih besar.
Usaha pembenihan
biasanya menghasilkan benih yang berbeda-beda ukurannya.Hal ini berkaitan
dengan lamanya pemeliharaan benih.Benih ikan nila yang baru lepas dan mulut
induknya disebut “benih kebul”.Benih yang berumur 2-3 minggu setelah menetas
disebut benih kecil, yang disebut juga putihan (Jawa Barat). Ukurannya 3-5 cm.
Selanjutnya benih kecil dipelihara di kolam lain atau di sawah. Setelah
dipelihara selama 3-1 minggu akan dihasilkan benih berukuran 6 cm dengan berat
8-10 gram/ekor. Benih ini disebut gelondongan kecil.Benih nila merah. Berumur
2-3 minggu, ukurannya ± 5 cm. Gelondongan kecil dipelihara di tempat lain lagi
selama 1- 1,5 bulan. Pada umur ini panjang benih telah mencapai 10-12 cm dengan
berat 15-20 gram.Benih ini disebut gelondongan besar.
D.Penebaran
Benih Ikan Nila
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.
Setelah tahapan proses persiapan kolam terlaksana dengan baik, maka pada hari yang kelima samapai hari ketujuh setelah masa pengisian air kolam dilakukan akan dilakukan penebaran benih ikan nila. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ukuran benih ikan yang disebarkan hendaknya berukuran antara 8-12 cm atau dengan ukuran berat 30 gram/ekor dengan pada tebar sekitar 5-10 ekor/m2. Pemeliharaan ikan nila dilakukan selama 6 bulan atau hingga ukuran berat ikan nila sudah mencapai 400-600 gram/ekor.
E.Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila
Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan, pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan penjelasannya secara spesifik kepada Anda.
Cara budidaya ikan nila terdiri dari beberapa tahapan yang sangat penting untuk diketahui, yaitu mulai dari persiapan kolam, penerbaran benih ikan, pencegahan penyakit, dan masa pemanenan. Untuk mengetahi secara detail tentang langkah-langkah tersebut diatas, maka berikut akan diberikan penjelasannya secara spesifik kepada Anda.
1. Persiapan Kolam
Kolam adalah salah satu hal yang paling penting untuk membudidayakan ikan nila. Kolam sebagai tempat pembiakan ikan nila perlu dipersiapakan secara maksimal, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
- Pengeringan kolam;
- Perbaikan pematang, saluran pemasukkan dan pengeluaran;
- Pengapuran dengan ukuran 25-1000 gram/m2;
- Pemupukan dengan pupuk kandang 500 gram/ M2, urea 15 gram/ m2 dan TSP gram/ m2.;
- Pengisian air kolam;
- Dapat dilakukan penyemprotan dengan pestisida;
- Untuk mencegah h.ewan/ ikan lain masuk, maka dapat dipasang saringan pada pintu masuk air;
- Masukkan air sampai kedalaman 80 - 150 cm, kemudian tutup pintu pemasukkan dan pengeluarannya, biarkan air tergenang;
- Penebaran Ikan Nila dilakukan setelah 5 - 7 hari pengisian air kolam.
F.1 Pemberian Makanan
Dalam pemberian makanan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan.Makanan ikan nila ini bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur.
Umumnya pemberian pakan dilakukan dengan ukuran seperti berikut ini:
1. Protein 20-30%;
2. Lemak 70% (maksimal.);
3. Karbohidrat 63 - 73%.
4. Pakanyaberupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
- Kaliandra
- Kalikina atau kecubung;
- Kipat
- Kihujan
F.2 Kebiasaan Makan Ikan Nila
Salah satu kelebihan ikan nila
adalah pada Kebiasaan Makan Ikan Nila yang memakan segalanya
(omnivora).Makanannya bisa berupa tumbuhan, daging, serangga, ikan jenis lain,
maupun plankton.Karena itu, ikan nila juga relatif hemat pakan.
Pada masa larva, setelah cadangan
makanan berupa kuning telur habis, benih nila akan memakan zooplankton yang
tersedia di alam. Setelah berumur lebih dari satu minggu, anakan ikan nila juga
akan memakan lumut atau alga yang ada pada lingkungannya. Dan ikan dewasa,
tumbuhan yang ada di air sekitar merupakan makanan nya.Sementara itu, jika ikan
nila di perlihara secara intensif, perlu penambahan pakan berupa pelet untuk
memacu pertumbuhan supaya optimal.Hal ini mulai di lakukan setelah larva nila
mulai menjadi benih.Pelet di berikan berdasarkan biomassa, berikut asumsi
perhitungannya.
Jumlah populasi awal misal 1470 ekor
nila yang berukuran 12 cm. Satu ekor ikan nila memiliki berat sekitar 12,5 gram
( 1 kg = 80 ekor ). Berat biomassa ikan adalah 18,5
kg ( 1470 ekor x
12,5 gram). jika kebutuhan pakan sebanyak 5% dari biomassa, pakan yang
di butuhkan per hari sebesar 0,925 kg atau di bulatkan sebanyak 1 kg per hari.
G. Penyakit
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya.Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.
Ikan nila pada umumnya dapat diserang oleh penyakit serius yang disebabkan oleh lingkan dan keadaan yang tidak menyenangkan, seperti populasi yang terlalu padat, kekurangan makanan, penanganan yang kuran baik dan sebagainya.Penanggulangan yang paling efektif dilakukan adalah dengan memberikan kondisi yang lebih baik pada kolam ikan tersebut.
Apabila sudah terjadi penyakit yang serius pada sebuah kolam ikan nila, maka semua upaya yang dilakukan akan terlambat dan sia-sia. Penyembuhan dengan memberikan antibiotic atau fungisida ke seluruh kolam memerlukan biaya yang cukup mahal.
Untuk mengatasi hal ini, maka salah satu hal yang paling umum dilakukan adalah melakukan pencegahan akan lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengobatan, yaitu dengan jalan lain melakukan pengeringan pada kolam dan melakukan penyiapan dari permulaan.
H. Pemanenan Ikan Nila
Masa pemanenan ikan nila sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan nila pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor.
Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar).Pada tahap pertama dengan menggunakan jaring dan setiap bulan berikutnya secara bertahap.
Untuk melakukan pemanenan secara mudah bisa juga dilakukan dengan cara mengeringkan kolam secara total atau sebagian. Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila akan memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.
dalam budi daya ikan nila tidak
hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kolam yang terbuat dari semen taupun
langsung menggunakan tanah melainkan juga dapat menggunakan kolam yang terbuat
dari terpal.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan :
Usaha
pemeliharaan Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
mempunyai prospek yang cukup baik dikembangkan, karena permintaan pasar yang
cenderung sangat meningkat dan rasanya yang gurih serta ditunjang pula harganya
yang relatif mahal dibandingkan dengan ikan hasil budidaya air tawar lainnya.
Pemeliharaan
Ikan Nila (Oreochormis Niloticus) di
kolam merupakan salah satu cara budidaya ikan yang mudah dikembangkan karena
wilayahnya yang banyak air dan sungai serta pola budidaya ikan yang mulai
digandrungi masyarakat. Juga sebagai alternatif sumber pendapatan dan pemenuhan
gizi keluarga.
Makanan bagi
Ikan Nila (Oreochormis Niloticus)
juga tidak sulit, karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami ataupun
buatan (pellet), bahkan diberi dedak halus ataupun ampas tahu ia mau juga. Ikan
Nila (Oreochormis Niloticus) termasuk
jenis ikan pemakan campuran (omnivora).
Saran :
Mungkin inilah yang yang dapat kami
sampaikan pada penulisan kelompok ini. Meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan
dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan
dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto’ wannisa’, dan kami juga butuh
saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik
daripada masa sebelumnya. Kami juga mengucapkan terima kasih atas guru
pembimbing mata pelajaran Prakarya Yang telah memberi kami tugas kelompok demi
kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.
Demikian makalah yang kami buat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin
di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami
Daftar Pustaka :